Sabtu, 14 Agustus 2010

GADIS PINTAR TAPI BODOH

Di pojok rumah yang sederhana dengan cat warna putih dan banyak pepohonan yang tumbuh disekitarnya, begitu rindang dan sangat sejuk dimata, terlihat Hana tengah sibuk smsan dengan beberapa teman lawan jenisnya. Ia terlihat begitu bugar dengan senyum dan tawa yang terus memancar dari bibir manisnya. Rambutnya yang hitam berkilau dan panjang sebahu terurai terkena belaian angin. Hana sebenarnya tidak begitu cantik tapi banyak cowok yang menyukainya, mungkin karena Hana adalah seorang cewek yang ramah, baik hati, pintar dan sedikit manis. Hana selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya.
Hana baru-baru ini baru putus dari pacarnya, sampai sekarang dia belum kembali menjalin hubungan. Sebenarnya banyak yang menaruh hati pada gadis yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas itu, tapi tidak satupun yang melekat pada hati Hana. Dalam hati Hana, ia menyimpan sebuah nama yang begitu special bagi Hana, Rian adalah teman sekelasnya yang baru dia kenal 2 minggu ini. Rian nampak seperti plalyboy karena selalu akrab dengan semua cewek di kelas. Tapi itu hanya perkiraan Hana. Rian beberapa kali mengjak ngobrol Hana, tapi entah kenapa akhir-akhir ini Rian cuek dengan Hana dan perasaan sayang Hana kepada Rian pun secara perlahan mulai memudar.
Hana selalu memberi harapan dengan teman-teman yang menaruh hati padanya, karena Hana hanya ingin memanfaatkan mereka jika dia memerlukan sesuatu. Mereka sudah mengutarakan perasaanya itu tapi Hana menolaknya. Tapi entah kenapa mereka begitu setia menunggu Hana, walaupun Hana sering mengatakan tidak bisa menerima cinta mereka sampai kapanpun. Mereka sealalu berharap mendapatkan hati Hana, mereka begitu sangat baik dan penuh perhatian dengan Hana. Mereka selalu ada jika Hana meminta bantuan, mulai dari antar jemput ke sekolah, mengerjakan tugas sampai hal-hal terkecil sekalipun. Suatu ketika saat Hana tengah mengantar teman-temanya yang baru saja bermain ke rumahnya, Hana kecelakaan. teman-temanya sudah naik angkot. Hana menabrak motor matic yang berjalan dari arah utara, sedangkah Hana sendiri dari arah selatan dan bermaksud menyebrang, tak lama saat Hana menarik gas braaakkkkkk terdengar suara yang begitu kerasnya. Untung saja tidak ada korban dalam kecelakaan itu. Hanya saja motor matic yang ditabrak Hana lampu nya retak. Hana bingung harus bagaimana, ia merasa ketakutan, ia sendirian dalam keadaaan yang terus menerus dihakimi oleh beberapa orang yang membantu Hana dari kecelakaan itu. Semua orang menyalahkan Hana mugkin karena mereka menganggap Hana hanyalah anak kecil. Pengendara motor matic bernama Iga, yang tidak sengaja ditabrak oleh Hana hanya diam membisu dan tak mengeluarkan sepatah kata pun. Ia hanya mengundang calon suaminya untuk mengatasi masalah nya itu. Dalam keadaan tertekan yang terlintas dalam benak Hana adalal Okta, salah seorang yang begitu setia menunggu cinta Hana. Hana tidak berani untuk memberitahu keluarganya. Tak lama setelah Hana menghubungi Okta ia datang dan membantu menyelesaikan persoalan itu.
“ kamu siapa siapanya?”calon suami Iga bertanya dengan begitu lantangnya.
“saya temanya Om”
“ya sudah sekarang ini bagaimana? Kamu lihat sendiri kan lampu motornya pecah dan saya minta ganti. Kata orang dealer lampu motor merk sepeda motor ini harganya Rp.175.000, bagaimana?
Mereka terus berdiskusi dan Hana hanya menontonya saja.
“ giman ya Om, biar semua percaya lebih baik motor ini saya bawa ke bengkel dengan Om juga. Kalau begitu kan semua nya jelas berapa biaya yang harus dikeluarkan”.
“ ya sudah kalau begitu”.
Mereka mengendarai motornya masing-masing dan menuju bengkel.
“ han, sudah jangan difikirin terus. Dah wajar kalau orang naik motor itu jatuh.”
Okta terus menerus berusaha menghibur Hana. Hana pun sedikit terhibur.
Satu jam mereka menunggu dan akhirnya selesai juga. Hana dan Okta meminta maaf kepada Iga dan calon suaminya itu.
Hana merasa tidak enak hati kepada Okta karena selama ini Hana menyia-nyiakan perasaan Okta. Begitu banyak uang, tenaga dan fikiran yang telah di keluarkan Okta untuk membantu Hana. Tapi entah kenapa hati keras Hana tetap tidak luluh dengan kebaikan hati Okta. Hana bersikap lebih manis dengan Okta sebagai tanda terimakasih setelah peristiwa itu, kareana hanya itu yang bisa Hana lakukan. Tapi itu hanya bertahan beberapa waktu, selebihnya sikap Hana kemabali seperti sedia kala. Tapi yang Hana herankan Okta selalu bersikap baik kepadanya. Tumbuh rasa kasihan yang begitu besar dalam hati Hana kepada Okta.
Sampai sekarang Hana memanfaatkan mereka tanpa ada niatan untuk memilih salah satu di antara mereka, yang selalu ada dalam hati Hana adalah mantan kekasihnya yang sampai sekarang belum bisa ia lupakan. Rian hanyalah pengisi sesaat dalam hati Hana. Hana sangat berharap ia bisa kembali dengan mantan kekasihnya yang telah mencampakanya itu. Hana sering mencoba untuk melupakan Ayunk, seseorang yang dulu mengisi hari-hari indah hana, tapi selalu gagal. Ia selalu teringat dengan kenangan-kenangan manis bersama Ayunk. Hana sering menyalahkan hatinya yang tidak bisa memilih seseorang yang tepat untuknya. Padahal begitu banyak pilihan yang bisa ia pilih. Ia sering menghina dirinya sebagai gadis bodoh yang tidak bisa melihat keseriusan teman-temanya untuk menjadikan Hana sebagai seorang kekasih.